Cinta
Apakabarmu disana?
Aku ingin berbagi cerita..
Kemarin aku mendengar seorang ahli agama bercerita tentang harapan
Tidak seharusnya kita (manusia) berharap kepada makhluk
Makhluk yang sama sekali tidak bisa menjanjikan satu kepastian pun diatas dunia ini
Ah, itu kan yang aku lakukan padamu
Pengharapan tiada henti
Yang akhirnya mungkin sekali menyakitkan
Dan itu sama sekali bukan salahmu yang kujadikan tempat menggantungkan harapanku
Karna kamu memang tidak pernah berkata akan memenuhi harapku
Aku bilang itu resiko
Resiko dari berharap,
Dengan konsekuensi yang sangat mungkin tidak berujung baik
Apakah resikonya terukur?
‘Terukur oleh imagi, tapi tidak terukur oleh rasa’, jawabku
Mungkin aku bisa membayangkan andai saja kau tidak berada dalam satu garis takdir yang sama denganku
Tapi aku sama sekali tidak bisa menerka-nerka rasa kecewa yang pasti tercipta jika ujungnya memang tidak bersama
Terlalu tak bisa aku terjemahkan dalam bentuk rasa sakit
Karna hanya dengan membayangkan kamu yang belum tentu jadi milikku saja sudah sebahagia ini
***
Kemudian,
Suatu saat yang lain,
Seseorang dari masa laluku kujadikan tempat bertanya
‘Bagaimana bisa akhirnya kamu merelakan semua memori yang terjebak dalam berjangka-jangka waktu dan memutuskan untuk menanggapi yang sudah pasti menginginkanmu?’
Jawabnya ‘Karna pada dasarnya kita tahu, seseorang telah ditakdirkan menjadi yang terbaik untuk kita’
Ah, itu kan teori
Bagaimana caranya benar-benar bisa memahami itu
Sedang harap terus tertuju agar dia yang dinanti menjadi yang terbaik tertakdir olehNya
Dan pada akhirnya, memang ternyata harus aku tanyakan pada Pemilikmu
Haruskah aku tanyakan saat ini?
Atau kuberikan beberapa saat lagi berharap mungkin kau akan merasai adaku selama ini?
Katanya lagi ‘Tanyakan saja, dan tegaslah pada hatimu. Kau tau bagaimana kesempatanmu mendapatkannya. Dan buat agar semua penantianmu tidak jadi sia-sia’
Ah, terima kasih
Sepertinya memang benar harus demikian
Tapi tidak apakan jika saja aku membiarkan diriku dengan semua mimpi ini?
Sebuah kehidupan lain dari pesona dunia fana
Tak masalah kan jika kutunggu kamu sebentar lagi?
Mungkin saja, kelak tulisan-tulisan ini bisa memercik rasamu padaku
Hanya jika kau mampir dan membaca semua ini…
***
Kudengar lagi kisah seorang teman dekatku,
Tak ubahnya aku yang setia menanti yang dimaksud hati
Hingga suatu ketika aku bertanya
‘Apa yang membuatmu menyukainya?’
Terdiam…
‘Aku pun tak tau kenapa, bukan karna terlalu banyak alasan untuk menyukainya, tapi karna aku sudah terlalu lama menyukainya dan sibuk dengan kesukaanku padanya. Tanpa alasan apa-apa’
Romantis sekali..
Apakah aku telah sampai pada tahap itu?
Hingga resiko yang sudah terang benderang di depan mata pun tak aku pedulikan
Bukan, bukan karna aku bisa menahan kemungkinan sakit yang tercipta
Tapi karna aku terlalu hebat untuk melakukan hal yang sama dalam waktu yang lama
Ya…
Menyukaimu
Itu saja..
Tanpa alasan apa-apa
***
Cinta ini tidak baru datang hari ini
Tidak karna pakaianmu kemarin pagi
Apalagi karna postur tubuhmu dulu yang mengalahkan atlet-atlet masa kini
Cinta ini datang sejak dulu
Datang dari konsistensi tertangkapnya warna-warnamu dalam setiap episode hidupku
Sejak aku dan kamu masih bukan siapa-siapa
Hingga mungkin akan tetap menjadi ‘bukan siapa-siapa’
***
Jakarta, 300512, 13.23
wow histor..just, wow…
i assume that as a compliment.. π
setorrr …. dalem … n agak …. ehm … gimana gitu π
agak gimana teh?? agak sama ya jangan-jangan sama dirimu?? π
oopss .. ketauan … π
hahahahaha
ya udah tanya aja, pasti ada jawabnya
Beautiful written π
thank youuuuu π
suka dg semua post nya nice π